Bolehkah para siswa membeli jajan
di luar sekolah ?
bagian isu
sekarang
ini memang banyak anak – anak sekolah yang membeli jajan di luar area sekolah,
hal ini dikarenakan jajanan itu selalu terlihat menarik dan menggoda minat anak
– anak untuk membelinya, walaupun orang tua mereka sudah membawakan bekal untuk
mereka makan disekolah.
bagian argumen mendukung
Banyak siswa – siswi sekolah terutama SMPN 1 TUBAN
mengatakan bahwa membeli jajan di luar sangat mengenyangkan, murah dan enak
dibanding dengan jajanan yang ada di sekolah. Jajanan di sekolah memang sehat
tetapi banyak siswa yang mengeluh karena harga di kantin sekolah jauh lebih
mahal dari pada jajanan yang dijual di luar sekolah.
Walaupun jajan yang di jual di sekolah sama dengan jajan
yang dijual di luar sekolah jajanan di sekolah sangatlah mahal dan itu membuat
uang jajan yang mereka dapatkan dari orang tua menjadi terkuras sangat banyak,
dan itu juga memungkinkan mereka tidak bisa menabung.
Jadi apabila mereka membeli jajan di luar sekolah itu
jauh lebih menguntungkan para murid, selain mereka dapat menabung mereka juga
mendapatkan jajanan yang mereka inginkan walaupun menurut para guru itu tidak
menyehatkan, tetapi salah satu murid mengatakan boleh saja membeli jajan di
luar sekolah asal tidak terlalu sering. Seperti ketika ada jam tambahan dan
kantin sekolah sudah tutup dan membeli jajan di luar sekolah bisa menjadi
alternatif untuk mengisi perut mereka yang sedang lapar dan ketika mereka lupa
membawa bekal dari rumah.
bagian argumen menentang
Banyak sekolah yang memang sengaja melarang para siswanya
untuk tidak membeli jajan di luar sekolah hal ini dikarenakan kekhawatiran para
guru akan kesehatan para siswanya karena apabila ada salah satu siswa yang
sakit akibat membeli jajan di luar sekolah maka itu merupakan tanggung jawab
sekolah.
Ada juga yang mengatakan bahwa sekolah seharusnya
memberlakukan sanksi kepada siswa yang membeli jajan di luar sekolah seperti :
memberikan skor, memberikan denda kepada anak tersebut atau apabila mereka
sudah melebihi batas skor maka orang tua mereka akan dipanggil ke sekolah.
Hal ini dilakukan agar para siswa merasa jerah untuk
tidak membeli jajan di luar sekolah karena jajan di luar sekolah selain tidak
sehat salah satu jajan tersebut pasti lah mengandung bahan – bahan yang tidak
menyehatkan entah itu terletak pada saus nya ataupun pada komposisi utama jajan
tersebut.
bagian kesimpulan
Jadi solusi untuk masalah tersebut adalah sebelum siswa
membeli jajan di luar sekolah, sekolah harus bersosialisasi kepada para
pedagang di dekat sekolah tersebut, seperti melihat jajan apa yang mereka jual,
apakah sehat dan layak untuk dimakan para siswa mereka atau sebaliknya. Sekolah
pun harus memberi pengarahan kepada siswanya agar bisa selektif dalam memilih
makanan.Pengarahan yang dimaksut seperti :
1. Jajanan
sehat itu tidak tercemar, tidak rusak secara fisik, dan aman dari bahaya kimia.
2. Dalam
buku edukasi gizi Gerakan Nusantara dijelaskan, ciri-ciri jajanan tidak sehat
antara lain warna makanan terlalu mencolok, rasanya sangat tajam, misalnya
sangat gurih dan ada rasa pahit
3. Dari
sisi kebersihan, makanan disimpan di tempat terbuka, berdebu, dan banyak lalat.
Makanan juga hanya dibungkus dengan kertas bekas atau koran bekas. Sementara
bentuknya bisa sangat kenyal, keras, gosong, dan berbau kurang enak.
4. Adapun
kriteria makanan sehat, yaitu aman dari bahaya fisik, seperti bebas dari debu,
pasir, rambut, dan kuku. Kriteria kedua yaitu, aman dari bahan kimia. Misalnya,
tidak menggunakan bahan pengawet, pewarna, maupun penyedap rasa yang berlebihan
atau tidak sesuai dosis yang dianjurkan. Kemudian, makanan juga disimpan
ditempat yang bersih, tidak berbau, dan kemasannya tidak rusak.
5. Akibat
dari konsumsi jajanan yang tidak sehat, anak-anak bisa mengalami gangguan
kesehatan seperti pusing, mual, muntah, diare, susah buang air besar, hingga
berdampak pada gangguan konsentrasi di sekolah