Minggu, 01 Mei 2016

TeksdiskusianakSMPN1TUBAN kelas VIII C



Bolehkah para siswa membeli jajan di luar sekolah ?
 bagian isu
sekarang ini memang banyak anak – anak sekolah yang membeli jajan di luar area sekolah, hal ini dikarenakan jajanan itu selalu terlihat menarik dan menggoda minat anak – anak untuk membelinya, walaupun orang tua mereka sudah membawakan bekal untuk mereka makan disekolah. 
 
 bagian argumen mendukung
            Banyak siswa – siswi sekolah terutama SMPN 1 TUBAN mengatakan bahwa membeli jajan di luar sangat mengenyangkan, murah dan enak dibanding dengan jajanan yang ada di sekolah. Jajanan di sekolah memang sehat tetapi banyak siswa yang mengeluh karena harga di kantin sekolah jauh lebih mahal dari pada jajanan yang dijual di luar sekolah.
            Walaupun jajan yang di jual di sekolah sama dengan jajan yang dijual di luar sekolah jajanan di sekolah sangatlah mahal dan itu membuat uang jajan yang mereka dapatkan dari orang tua menjadi terkuras sangat banyak, dan itu juga memungkinkan mereka tidak bisa menabung.
            Jadi apabila mereka membeli jajan di luar sekolah itu jauh lebih menguntungkan para murid, selain mereka dapat menabung mereka juga mendapatkan jajanan yang mereka inginkan walaupun menurut para guru itu tidak menyehatkan, tetapi salah satu murid mengatakan boleh saja membeli jajan di luar sekolah asal tidak terlalu sering. Seperti ketika ada jam tambahan dan kantin sekolah sudah tutup dan membeli jajan di luar sekolah bisa menjadi alternatif untuk mengisi perut mereka yang sedang lapar dan ketika mereka lupa membawa bekal dari rumah. 
bagian argumen menentang 
            Banyak sekolah yang memang sengaja melarang para siswanya untuk tidak membeli jajan di luar sekolah hal ini dikarenakan kekhawatiran para guru akan kesehatan para siswanya karena apabila ada salah satu siswa yang sakit akibat membeli jajan di luar sekolah maka itu merupakan tanggung jawab sekolah.
            Ada juga yang mengatakan bahwa sekolah seharusnya memberlakukan sanksi kepada siswa yang membeli jajan di luar sekolah seperti : memberikan skor, memberikan denda kepada anak tersebut atau apabila mereka sudah melebihi batas skor maka orang tua mereka akan dipanggil ke sekolah.
            Hal ini dilakukan agar para siswa merasa jerah untuk tidak membeli jajan di luar sekolah karena jajan di luar sekolah selain tidak sehat salah satu jajan tersebut pasti lah mengandung bahan – bahan yang tidak menyehatkan entah itu terletak pada saus nya ataupun pada komposisi utama jajan tersebut. 
bagian kesimpulan 
            Jadi solusi untuk masalah tersebut adalah sebelum siswa membeli jajan di luar sekolah, sekolah harus bersosialisasi kepada para pedagang di dekat sekolah tersebut, seperti melihat jajan apa yang mereka jual, apakah sehat dan layak untuk dimakan para siswa mereka atau sebaliknya. Sekolah pun harus memberi pengarahan kepada siswanya agar  bisa selektif dalam memilih makanan.Pengarahan yang dimaksut seperti :
1.      Jajanan sehat itu tidak tercemar, tidak rusak secara fisik, dan aman dari bahaya kimia.
2.      Dalam buku edukasi gizi Gerakan Nusantara dijelaskan, ciri-ciri jajanan tidak sehat antara lain warna makanan terlalu mencolok, rasanya sangat tajam, misalnya sangat gurih dan ada rasa pahit
3.      Dari sisi kebersihan, makanan disimpan di tempat terbuka, berdebu, dan banyak lalat. Makanan juga hanya dibungkus dengan kertas bekas atau koran bekas. Sementara bentuknya bisa sangat kenyal, keras, gosong, dan berbau kurang enak.
4.      Adapun kriteria makanan sehat, yaitu aman dari bahaya fisik, seperti bebas dari debu, pasir, rambut, dan kuku. Kriteria kedua yaitu, aman dari bahan kimia. Misalnya, tidak menggunakan bahan pengawet, pewarna, maupun penyedap rasa yang berlebihan atau tidak sesuai dosis yang dianjurkan. Kemudian, makanan juga disimpan ditempat yang bersih, tidak berbau, dan kemasannya tidak rusak.
5.      Akibat dari konsumsi jajanan yang tidak sehat, anak-anak bisa mengalami gangguan kesehatan seperti pusing, mual, muntah, diare, susah buang air besar, hingga berdampak pada gangguan konsentrasi di sekolah